Rabies si Virus Jahat
Minggu, 08 April 2018
Add Comment
Mungkin kalian sudah pernah mendengar tentang virus yang satu ini. Mendengar rabies, kalian pasti langsung kepikiran anjing gila kan ? Ngaku aja deh...
Nah, di thread ini TS tertarik untuk share beberapa hal mengenai virus rabies yang mungkin belum kalian ketahui.
Rabies adalah virus Zoonosis. Bentar dulu, zoonosis itu apa?
Zoonosis adalah infeksi yang ditularkan di antara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya. Zoonosis mendapat perhatian secara global dalam beberapa tahun terakhir baik mengenai epidemiologi, mekanisme transmisi penyakit dari hewan ke manusia, diagnosa, pencegahan dan kontrol
Nah sudah tau kan pengertian zoonosis? Sekarang lanjut ke tekape.
Virus rabies bekerja dengan cara menyerang sistem saraf tubuh hewan berdarah panas dan manusia. Virus ini menular ketika air liur yang mengandung virus rabies masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka.
Penularannya paling sering melalui gigitan, maka dari itu jauhilah hewan yang terinfeksi virus rabies.
Ketika virus ini sudah masuk ke dalam tubuh, mereka akan berkembang biak di dekat tempat masuk. Jika virus ini tidak segera di tangani, maka mereka akan menyerang saraf yang ada di sekitar gigitan maka dari itu gigitannya sangat sakit.
Jika virus sudah ada di jaringan saraf, selanjutnya dia akan menyebar ke otak dan terus berkembang biak dan menyebar ke organ tubuh yang lain termasuk ke kelenjar ludah.
Rabies merupakan virus yang di takuti karena hampir semua kasus rabies berakibat fatal. Selain itu karena virus ini terus berkembang biak, maka orang yang terkena serangan virus ini sangat menderita. Namun jika obat Post Exposure Prophylaxis (PEP) masuk ke dalam tubuh sebelum virus ini menyerang saraf, maka hal itu dapat di cegah.
Virus rabies bekerja dengan cara menyerang sistem saraf tubuh hewan berdarah panas dan manusia. Virus ini menular ketika air liur yang mengandung virus rabies masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka.
Penularannya paling sering melalui gigitan, maka dari itu jauhilah hewan yang terinfeksi virus rabies.
Ketika virus ini sudah masuk ke dalam tubuh, mereka akan berkembang biak di dekat tempat masuk. Jika virus ini tidak segera di tangani, maka mereka akan menyerang saraf yang ada di sekitar gigitan maka dari itu gigitannya sangat sakit.
Jika virus sudah ada di jaringan saraf, selanjutnya dia akan menyebar ke otak dan terus berkembang biak dan menyebar ke organ tubuh yang lain termasuk ke kelenjar ludah.
Rabies merupakan virus yang di takuti karena hampir semua kasus rabies berakibat fatal. Selain itu karena virus ini terus berkembang biak, maka orang yang terkena serangan virus ini sangat menderita. Namun jika obat Post Exposure Prophylaxis (PEP) masuk ke dalam tubuh sebelum virus ini menyerang saraf, maka hal itu dapat di cegah.
1. ADA BANYAK KASUS RABIES
Banyak orang yang berpikir bahwa kasus rabies adalah kasus yang jarang. Namun ternyata kasus rabies sudah ada sejak zaman dulu dan tersebar di seluruh benua (kecuali Antartika).
Sangat sulit untuk mengetahui jumlah pasti kasus rabies di seluruh dunia karena kurangnya pelaporan kasus ini, terutama di negara berkembang. Namun menurut perkiraan ada 55.000 orang yang terkena virus rabies setiap tahun.
Sangat sulit untuk mengetahui jumlah pasti kasus rabies di seluruh dunia karena kurangnya pelaporan kasus ini, terutama di negara berkembang. Namun menurut perkiraan ada 55.000 orang yang terkena virus rabies setiap tahun.
Di Amerika Serikat ada 5.865 kasus rabies yang di laporkan pada tahun 2013.
Obat rabies sudah tersedia dan terbukti efektif jika di gunakan segera setelah virus masuk ke dalam tubuh. Program Vaksinasi hewan peliharaan juga sudah mulai marak untuk menghilangkan virus rabies dari tubuh anjing dan kucing.
2. Beberapa Hewan Lebih Cenderung Menularkan Rabies
Hampir setiap mamalia berdarah panas memiliki rabies, namun ada beberapa jenis hewan yang lebih cenderung menularkan virus rabies tersebut.
Contohnya, hampir semua kasus infeksi virus rabies di dunia di sebabkan oleh Anjing Gila yang menyebabkan 98% kematian pada manusia. Sedangkan di AS, penyebaran virus rabies paling banyak berasal dari Kelelawar Gila. Gigitan kelelawar gila ini hanya seukuran jarum, makanya orang tidak sadar bahwa dia telah tergigit.
Banyak virus rabies menginfeksi satwa liar dan hewan peliharaan yang di biarkan berkeliaran. Sedangkan hewan yang di kurung sperti kelinci, marmut dll sangat jarang terinfeksi virus rabies ini.
3. Hewan Yang terinfeksi Tidak selalu Menunjukkan Tanda-Tanda Rabies
Banyak orang yang menjelaskan bahwa ciri-ciri anjing gila adalah lidah yang menjulur keluar dan mulut berbusa-busa, padahal tidak selalu demikian.
Tanda yang paling khas dari virus rabies adalah:- Kelumpuhan yang tidak dapat di jelaskan dan perubahan sifat hewan. Misalnya kucing peliharaan kalian sangat imut dan bermalas-malasan sepanjang hari tiba2 berubah menjadi agressif seperti bintang Film SMACKDOWN atau WWF.
- Atau mungkin anak anjing yang biasanya sangat imut, tiba-tiba menjadi sangat pemalu dan menjauhkan diri dari kita.
- Hewan nokturnal (hewan yang beraktifitas di malam hari) berubah menjadi aktif di siang hari.
- Tidak mau makan
- Memakan benda-benda aneh (yang bukan makanan)
- Tampak Tersedak
- Kesulitan menelan dan
- Suaranya berubah menjadi lebih kasar.
4. Cara Melindungi diri dari Rabies
Ada beberapa saran yang bisa kalian ikuti untuk menjauhkan diri dari infeksi virus rabies:
- Jangan mendekati binatang yang memiliki aktifitas yang aneh (ciri-ciri gila)
- Jika kalian di gigit hewan, langsung temui Bu Dokter dan jelaskan kondisi yang ada. Jangan Panik ! Tetap berdoa.
- Jangan sentuh hewan yang sakit atau mati jika kalian tidak memiliki pengalaman di bidang itu.
- Ajari anak ente agar bertingkah laku yang baik dan jangan sembarangan grepe-grepe hewan, contohnya: Menarik telinga atau ekor hewan, mengganggu hewan yang lagi bobo dan juga mencoba main-main sama anak hewan ketika ada ibunya. Hewan memiliki insting untuk melindungi diri, sehingga ketika tindakan kalian di anggap mengancam keselamatannya maka hewan tersebut gak akan segan-segan smackdown ente bre.
5. Jika tergigit hewan rabies
Nah ini untuk jaga-jaga jika suatu ketika tanpa sengaja kita di gigit oleh hewan rabies, yang harus di lakukan adalah:
- Segera cuci luka gigitan menggunakan air dan garam.
- Segera temui dokter. Biasanya dokter akan menyerahkan pil PEP dan beberapa antibiotik untuk mencegah tetanus.
- Nah setelah pertolongan pertama di lakukan biasanya masih ada 3 sampai 4 kali lagi proses vaksinasi di dekat luka gigitan. Biasanya proses vaksinasi ini memakan waktu lebih dari 1 bulan.
Salah satu cara terbaik untuk menghindari rabies adalah dengan melindungi tubuh kita dan juga hewan peliharaan dengan cara vaksinasi.
Meskipun banyak kasus rabies datang dari satwa liar, tapi bisa saja hewan peliharaan kita terkena rabies dan justru menyebarkan penyakit ini di dalam rumah kita.Setelah di vaksin, hewan peliharaan masih perlu di perhatikan lagi karena tidak semua hewan cocok dengan vaksin yang di suntikkan.
7. Proses Inkubasi Penyakit Rabies bisa Bervariasi
Itulah sebabnya kenapa orang masih mengkonsumsi PEP walaupun luka bekas gigitan hewan rabies tersebut sudah sembuh, untuk benar2 memastikan bahwa virus yang masuk ke dalam tubuh sudah benar-benar mati.
0 Response to "Rabies si Virus Jahat"
Posting Komentar