4 Ciri-Ciri Anak Remaja yang Terjangkit HEDONISME
Senin, 30 April 2018
Add Comment
Tugas sebagai orang tua memang tidak pernah ada istirahatnya. Kala mereka masih kecil tak sabar menunggunya besar. Kita fikir, jika sudah besar beban kita mungkin sudah agak ringan. Tapi ternyata tidak. Bisa jadi malah mereka makin besar, masalah pun bertambah banyak. Apalagi di zaman sekarang ini, budaya hedon makin marak. Teknologi makin canggih. Sehingga kabar atau berita diujung dunia pun bisa sampai kapada kita dalam sekelip mata. Apa yang terjadi di Barat dapat diketahui di Timur dengan segara. Apa yang tidak ada di Timur dapat segera diketahui oleh Barat. Begitulah, sehingga informasi menjadi susah untuk dibendung. Apalagi jika tidak memiliki filter yang bernama iman. Akhirnya apa yang terjadi? Apa yang dipakai di Barat segera ditiru orang di Timur.
Kebiasaan remaja bergaul di media sosial cukup membimbangkan. Status teman, semisal ‘tahun baru, HP baru’ atau ‘Tahun baruan di Hongkong’ bisa menjadi bumerang. Anak yang tidak bisa ‘mengukur diri’, bisa ‘merajuk’ minta hal yang sama bahkan lebih. Hal-hal seperti ini dapat mempengaruhi pandangan dan gaya hidup mereka.
Kita bisa saja menyalahkan globalisasi dunia yang tanpa batas itu sebagai puncanya. Namun kita tidak akan pernah bisa menghalang globalisasai dunia itu memasuki rumah kita. Kecuali jika kita menutup diri dan keluarga kita rapat-rapat dari dunia dan segala teknologinya. Namun itu juga hampir mustahil, bukan?
Persoalannya sekarang adalah, adakah kita sebagai orang tua sudah siap dengan itu semua? Sudahkah kita membekali anak kita dengan filter yang cukup? Mari kita renungi kembali, “Bagaimana kita telah mendidiknya selama ini? Sudahkah kita menempatkan agama sebagai prioritas utama dalam pendidikan mereka?”
Ada 4 hal yang ortu perlu jaga, yang jika ini sudah menjadi kecendrungan anak anda, kemungkinan anak anda sudah terjangkit penyakit hedon.
Kebiasaan remaja bergaul di media sosial cukup membimbangkan. Status teman, semisal ‘tahun baru, HP baru’ atau ‘Tahun baruan di Hongkong’ bisa menjadi bumerang. Anak yang tidak bisa ‘mengukur diri’, bisa ‘merajuk’ minta hal yang sama bahkan lebih. Hal-hal seperti ini dapat mempengaruhi pandangan dan gaya hidup mereka.
Kita bisa saja menyalahkan globalisasi dunia yang tanpa batas itu sebagai puncanya. Namun kita tidak akan pernah bisa menghalang globalisasai dunia itu memasuki rumah kita. Kecuali jika kita menutup diri dan keluarga kita rapat-rapat dari dunia dan segala teknologinya. Namun itu juga hampir mustahil, bukan?
Persoalannya sekarang adalah, adakah kita sebagai orang tua sudah siap dengan itu semua? Sudahkah kita membekali anak kita dengan filter yang cukup? Mari kita renungi kembali, “Bagaimana kita telah mendidiknya selama ini? Sudahkah kita menempatkan agama sebagai prioritas utama dalam pendidikan mereka?”
Ada 4 hal yang ortu perlu jaga, yang jika ini sudah menjadi kecendrungan anak anda, kemungkinan anak anda sudah terjangkit penyakit hedon.
PERTAMA
Adalah anak sangat suka dengan kegiatan ‘bersenang-senang’. Inginnya setiap waktu itu adalah saat bersenang-senang. Jika hal ini sudah menjadi kecendrungannya, ortu sudah perlu berhati-hati. Karena mereka yang memiliki kecendrungan ini, jiwa juangnya sangat tipis. Inginnya semuanya enak dan gampang. Jika sudah memerlukan perjuangan bisa-bisa ditinggalkan begitu saja. Yang penting bagi mereka adalah apa saja yang penting senang.
KEDUA
Senang foya-foya. Apalagi kalau sudah seperti ini. Berapapun duit yang diberikan pasti habis dibelanjakan demi memuaskan nafsu semata-mata. Jika perlu ortu harus selalu bisa memenuhi setiap permintaannya.
KETIGA
Sangat senang dengan hiburan. Kegiatan hariannya nonton, gadget, game, dan dunia hiburan lainnya. Kalau sudah begini, kapan belajarnya? Apalagi untuk hal-hal yang bermuatan ibadah? Akhirnya waktunya akan habis dengan hal-hal yang tidak berguna.
KEEMPAT
Suka sekali dengan perhiasan. Ini biasanya banyak terjangkit dikalangan anak remaja puteri. Awalnya mungkin ikut-ikutan. ‘Si A barangnya branded semua, Mamanya tidak pernah mau beli jika barangnya bukan branded punya.’ ‘Si B punya koleksi barang ini loh.’ Mulanya mungkin seperti itu dia merajuk. Lama-lama dia pun menginginkan barang-barang yang sama. Si anak jadi cendrung kepada kebendaan dan akhirnya menjadikan tujuan hidupnya hanya sebatas di dunia saja. Wallahu ‘alam.
0 Response to "4 Ciri-Ciri Anak Remaja yang Terjangkit HEDONISME"
Posting Komentar