-->

11 GAJAH MATI SAMA ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB


11 kematian gajah yang tercatat oleh BKSDA Aceh di tahun 2018, tidak hanya diakibatkan konflik gajah dengan warga, namun juga karena pemburu yang mengincar gading dengan cara diberi racun lalu gadingnya diambil. Meski demikian, kematian gajah paling banyak terjadi karena masalah alami.

Sapto Aji juga menjelaskan bahwa kematian gajah yang paling dilirik masyarakat adalah kematian gajah jinak bernama Bunta yang mati karena diracun lalu gadiingnys menambahkan, kasus kematian gajah yang menjadi sorotan yakni gajah jantan jinak dan terlatih di Aceh Timur. Gajah jantan bernama Bunta ditemukan mati karena diracun serta gading hilang dipotong.

Bunta bukan satu-satunya yang mati karena kasus dengan modus serupa juga terjadi. Hanya saja, gajah yang diberi nama Bongkok tersebut, adalah gajah liar. Bongkok ditemukan mati dalam keadaan gading sudah terambil.

Pada tahun 2017, perburuan gajah menempati peringkat pertama penyebab kematian gajah di Sumatera yaitu enam ekor gajah tewas karena diburu.

Uniknya, kematian gajah yang diburu tak jauh dari lokasi kantor BKSDA itu sendiri meliputi wilayah Kota Sabang sampai Aceh Tamiang.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh Dedy Irvansyah menjelaskan ada perbedaan antara kematian gajah yang terjadi karena konflik dengan warga dan gajah yang mati karena diburu.

Menurutnya, bila seekor gajah mati karena konflik dengan warga, biasanya gajah tersebut mati kesetrum dan anggota tubuhnya tidak ada yang hilang.

Sebaliknya, bila kematian gajah dikarenakan oleh perburuan, maka bisa dipastikan gajah yang mati diburu gadingnya terambil, atau ada bagian tubuhnya yang hilang.

0 Response to "11 GAJAH MATI SAMA ORANG YANG TIDAK BERTANGGUNG JAWAB"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel