PROFESOR KEDOKTERAN ANTI AGING #1 ASAL INDONESIA
Senin, 12 November 2018
Add Comment
Setiap wanita pasti ingin tetap tampil cantik dan awet muda. Berbagai jenis perawatan dilakukan untuk mendapatkan wajah yang muda, cantik berseri.
Apalagi bagi wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun ketika mulai muncul kerut-kerut halus di wajah. Perawatan menjadi hal yang penting agar tetap terlihat muda.
Tentu dalam melakukan perawatan untuk mendapatkan hasil maksimal harus dilakukan dokter spesialis kecantikan.
Banyak dokter spesialis kecantikan di Indonesia. Namun siapa sangka jika profesor anti-aging pertama di dunia ternyata ada di Indonesia, itulah Deby Vinski.
Deby juga aktif dalam organisasi anti-aging dunia. Ia menjabat sebagai Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM),
Badan Akreditasi Kedokteran Pencegahan dan Anti aging Dunia (WOCPM), meliputi 74 negara dengan kantor pusat di Paris, Prancis.
Bertepatan dengan ulang tahun Deby, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat gebrakan dalam hal ilmu kedokteran anti-aging, yaitu membuat kesepakan (MOU) dengan WOCPM Indonesia pada akhir pekan lalu.
Tujuan dari MOU untuk menjadikan pusat anti-aging dunia, sehingga berdampat baik pada perekenomian Indonesia itu sendiri.
Deby juga aktif dalam seminar dan kongres anti-aging dunia.
"Ini merupakan persembahan yang istimewa pastinya dalam dedikasi saya selama 20 tahun ini dan saya berharap semoga saya dapat semakin bermanfaat dengan ilmu yang saya miliki terutama bagi pasien, masyarakat dunia, bangsa dan negara," ujarnya.
Penandatanganan MOU dilakukan di Vinski Tower oleh Ketua IDI, Dr. Daeng M Faqih, SH, MH dan presiden WOPCM Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD.
Deby adalah dokter Indonesia pertama yang lulus dengan predikat “Magna Cum Laude” dalam Anti-Aging Medicine Speacialization di Paris. Ia juga meraih gelar Master dalam Preventive & Anti-Aging Medicine di Dresden International University, Jerman.
Tidak sampai di situ, Deby juga melanjutkan Program Doktor dalam Stem cell and Peptide from Saint Petersburg, Institute Bioregulator & Gerontology, Saint Petersburg Rusia.
Risetnya mengenai stem cell dan peptideuntuk memperpanjang telomere dan pengaruh Sirtuin gen di Rusia dibimbing langsung oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD.
Pada Juni 2018 Deby dianugerahi gelar sebagai Professor Anti-aging Medicine di EFHRE International University, Barcelona, Spanyol.
Hal itu Sekaligus menjadikannya sebagai professor pertama dunia di bidang kedokteran Anti-aging.
Apalagi bagi wanita yang sudah berusia di atas 30 tahun ketika mulai muncul kerut-kerut halus di wajah. Perawatan menjadi hal yang penting agar tetap terlihat muda.
Tentu dalam melakukan perawatan untuk mendapatkan hasil maksimal harus dilakukan dokter spesialis kecantikan.
Banyak dokter spesialis kecantikan di Indonesia. Namun siapa sangka jika profesor anti-aging pertama di dunia ternyata ada di Indonesia, itulah Deby Vinski.
Deby juga aktif dalam organisasi anti-aging dunia. Ia menjabat sebagai Presiden World Council of Preventive Medicine (WOCPM),
Badan Akreditasi Kedokteran Pencegahan dan Anti aging Dunia (WOCPM), meliputi 74 negara dengan kantor pusat di Paris, Prancis.
Bertepatan dengan ulang tahun Deby, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membuat gebrakan dalam hal ilmu kedokteran anti-aging, yaitu membuat kesepakan (MOU) dengan WOCPM Indonesia pada akhir pekan lalu.
Tujuan dari MOU untuk menjadikan pusat anti-aging dunia, sehingga berdampat baik pada perekenomian Indonesia itu sendiri.
Deby juga aktif dalam seminar dan kongres anti-aging dunia.
"Ini merupakan persembahan yang istimewa pastinya dalam dedikasi saya selama 20 tahun ini dan saya berharap semoga saya dapat semakin bermanfaat dengan ilmu yang saya miliki terutama bagi pasien, masyarakat dunia, bangsa dan negara," ujarnya.
Penandatanganan MOU dilakukan di Vinski Tower oleh Ketua IDI, Dr. Daeng M Faqih, SH, MH dan presiden WOPCM Prof. Dr. Deby Vinski, MScAA, PhD.
Deby adalah dokter Indonesia pertama yang lulus dengan predikat “Magna Cum Laude” dalam Anti-Aging Medicine Speacialization di Paris. Ia juga meraih gelar Master dalam Preventive & Anti-Aging Medicine di Dresden International University, Jerman.
Tidak sampai di situ, Deby juga melanjutkan Program Doktor dalam Stem cell and Peptide from Saint Petersburg, Institute Bioregulator & Gerontology, Saint Petersburg Rusia.
Risetnya mengenai stem cell dan peptideuntuk memperpanjang telomere dan pengaruh Sirtuin gen di Rusia dibimbing langsung oleh penemu peptide bioregulator, Prof. Vladimir Khavinson, MD, PhD.
Pada Juni 2018 Deby dianugerahi gelar sebagai Professor Anti-aging Medicine di EFHRE International University, Barcelona, Spanyol.
Hal itu Sekaligus menjadikannya sebagai professor pertama dunia di bidang kedokteran Anti-aging.
0 Response to "PROFESOR KEDOKTERAN ANTI AGING #1 ASAL INDONESIA"
Posting Komentar