-->

Bagaimana Rasanya Hidup di Zaman Mesir Kuno?

Kehidupan manusia di zaman Mesir Kuno sudah banyak kemajuan. Mereka sudah membangun sistem pendidikan bagi yang mampu dan mereka juga memiliki pemahaman yang baik di bidang medis dan obat-obatan.
Tapi ini tidak berarti bahwa kehidupan di zaman kuno itu mudah. Contohnya petani, mereka di wajibkan untuk bertani dan menanam banyak tumbuhan yang di tentukan. Kehidupan masyarakat kelas bawah cukup sulit, sehingga harapan hidup untuk pria adalah 34 tahun dan wanita 30 tahun.

Selain bekerja, orang Mesir Kuno adalah orang yang sangat saleh. Mereka percaya bahwa Makanan, rias wajah dan pakaian mereka adalah karunia dari para dewa. 

Berikut ini adalah beberapa rangkuman tentang kehidupan masyarakat di zaman Mesir Kuno:

1. Mereka Menggunakan Sungai Nil sebagai Jalur Transportasi sambil menghindari Kuda Nil dan Buaya.
Masyarakat Mesir Kuno bergantung pada Sungai Nil dalam banyak hal. Untuk mengairi lahan pertanian, mencuci pakaian dan sebagai jalur transportasi untuk pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.
Masyarakat kelas bawah menggunakan perahu yang terbuat dari papirus. Untuk kebutuhan bekerja, mereka membangun perahu yang terbuat dari kayu akasia untuk mengangkut batu yang di gunakan untuk membangun Piramida.

Selain sebagai jalur transportasi, sungai ini juga di gunakan untuk tujuan seremonial. Contohnya adalah pemakaman, ketika seorang bangsawan meninggal maka mumi nya akan di pindahkan ke tempat pemakaman melalui sungai ini.
Perjalanan ini tidak selalu aman. Orang-orang yang naik perahu di sungai Nil harus hati-hati karena disana banyak buaya dan kuda nil. Seorang Firaun, Menes, di laporkan terbunuh oleh kuda Nil

2. Mereka Menyukai Bir
Orang Mesir kuno tidak hanya suka bir, mereka juga minum bir ketika makan. Bukti pembuatan bir di Mesir terukir di situs paleolitik Wadi Kubbania.
Bir ini di konsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa dan menjadi salah satu makanan pokok mereka seperti roti. Bahkan upah mereka di bayar dengan gandum, yang akan di gunakan untuk membuat roti dan bir.

Bir di Zaman Mesir Kuno lebih mirip makanan dari pada minuman. Bir ini lebih pekat, tidak memabukkan dan terasa manis. Orang Mesir Kuno sangat menyukainya, bahkan mereka menganggap bahwa Dewa Ra,si Dewa Matahari adalah pencipta bir

3. Mereka memiliki Dokter gigi dan Dokter Ahli kelamin
Secara mengejutkan, dunia medis di di zaman Mesir Kuno ternyata sudah cukup maju. Dunia medis mereka sudah memiliki beberapa bidang khusus seperti dokter gigi, ginekologi, otopsi dan operasi. 
Perawatan kesehatan bisa di akses semua orang, bahkan budak juga di berikan perawatan medis.

Bukti keberadaan dunia medis di jaman Mesir kuno dilihat dari dokumen Edwin Smith dan Ebers Papyrus

4. Mereka sangat terobsesi dengan Kebersihan dan menciptakan deodoran
Orang Mesir Kuno sangat menjaga kebersihan mereka dan sudah menyadari hubungan antara kebersihan dengan kesehatan. 
Mereka sering mandi dan menciptakan sabun yang terbuat dari minyak hewan dan sayur yang di campur dengan garam alkalin.  Pria dan wanita juga mencukur rambut di kepala dan di tubuh mereka.

Mereka juga menyukai benda yang harum dan menciptakan parfum yang terbuat dari Mur, Lily dan Kapulaga. Mereka juga menciptakan deodoran pertama yang terbuat dari campuran jeruk dan kayu manis

5. Mereka percaya bahwa Manusia Berpikir menggunakan hati
Orang Mesir kuno mungkin sudah tau banyak mengenai anatomi tubuh, tapi mereka tidak tahu banyak tentang fungsi biologis organ tubuh tersebut. Mereka percaya bahwa hati (ib) adalah sumber pikiran. Mereka juga berpikir bahwa hati adalah sumber cinta, kesedihan dan keberanian. 
Lalu apa yang mereka ketahui tentang otak? Ternyata tidak banyak, organ otak juga di buang ketika proses mumifikasi

6. Patung menjadi Hakim dalam Pengadilan
Ada dua jenis pengadilan di jaman Mesir Kuno, Kenbet dan Kenbet besar. Kenbet adalah pengadilan yang mengadili perkara kecil sedangkan Kenbet besar di selenggarakan untuk mengadili perkara yang besar seperti pembunuhan dan perampokan.
Wazir adalah pejabat tertinggi di bawah Firaun yang menjadi hakim dalam pengadilan ini. Firaun sendiri adalah kepala hukum dan pengadilan, sehingga perkataannya akan menjadi keputusan akhir.
Tapi dalam kasus yang rumit, warga Mesir Kuno akan menggunakan patung Oracle. Patung inilah yang di anggap mewakili para dewa.
Mereka akan menempatkan patung ini di antara si Terdakwa dan si Jaksa (pengadilan), kepada siapa patung ini lebih dekat maka dialah pemenangnya

7. Anak-anak tidak Menggunakan pakaian sampai mereka Berusia 6 tahun
Di Mesir Kuno, anak-anak tidak menggunakan pakaian sampai mereka berusia 6 tahun. Walaupun mereka telanjang, tapi mereka akan menggunakan perhiasan seperti kalung dan gelang kaki.
Setelah berusia 6 tahun, mereka akan menggunakan pakaian yang sama dengan orangtua mereka

8. Mereka menggunakan Bawang putih untuk Memeriksa Kesuburan Wanita
Orang Mesir kuno sudah mengetahui bahwa melakukan hubungan sex akan mengarah ke kehamilan. Mereka menganggap bahwa rahim seorang wanita terhubung ke saluran pencernaan. 

Maka dari itu mereka menguji kesuburan seorang wanita menggunakan bawang putih. Bawang tersebut akan di letakkan di dalam vagina wanita tersebut, jika bau bawang putih bisa tercium sampai ke mulut maka di simpulkan bahwa wanita itu subur. Tapi jika bau bawang putih tidak tercium sampai ke mulut maka mereka menyimpulkan ada saluran yang tersumbat dan wanita itu tidak bisa hamil.
Mereka juga berpikir bahwa sperma berasal dari dalam tulang manusia, bukan dari buah zakar

9. Mereka bermain Senet untuk Menghabiskan waktu
Senet adalah permainan papan yang terdiri dari 30 kotak dan di cat. Setiap pemain memiliki potongan yang akan mereka gerakkan setelah melempar dadu.
Permainan ini sangat populer bahkan ada lukisan Nefertari yang sedang bermain Senet. Barang permainan ini juga di temukan di dalam makam Tutankhamun

10. Anak-Anak di Sunat Ketika memasuki usia remaja
Sunat tidak di lakukan ketika lahir, tapi sunat juga di anggap sebagai ritual memasuki kehidupan orang dewasa. Sebagian besar Firaun sudah di sunat, kecuali Ahmose I dan Amunhotep I. Sunat mungkin hanya di peruntukkan bagi kalangan elit dan bangsawan dan merupakan warisan budaya. Sebuah lukisan di kuil (4000 SM) menunjukkan para Imam menggunakan peralatan yang tajam untuk menyunat.

Tapi ada juga beberapa sejarawan yang menganggap bahwa sunat di peruntukkan bagi budak. Para tawanan akan di sunat lalu di permalukan sebelum akhirnya di jual, anak-anak budak tersebut juga di sunat. Sejarawan juga menjelaskan bahwa budaya sunat inilah yang di adopsi oleh orang Yahudi ketika di perbudak di Mesir

11. Pria dan Wanita Mesir Kuno menggunakan Make-Up
Laki-laki di Mesir Kuno ternyata tidak malu menggunakan make-up sederhana. Biasanya pria menggunakan eyeliner berbahan timbal. Meskipun di jaman sekarang produk timbal di anggap berbahaya bagi kesehatan manusia, tapi penelitian menunjukkan bahwa kosmetik ini memiliki kandungan Nitrat Oksida yang tinggi. Nitrat Oksida adalah senyawa kimia yang berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh melawan penyakit. Jadi mungkin saja make up kuno ini bisa mencegah infeksi mata

12. Barang di Kuil lebih banyak dari pada di Bank
Kuil di Mesir Kuno bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kekayaan kerajaan 
Sebelum koin di perkenalkan, orang Mesir kuno mendapatkan upah dengan sistem barter. Gandum adalah sumber kekayaan utama bagi kerajaan dan kuil memiliki sistem lumbung untuk penyimpanan

Kemudian para pengelola akan kembali membagikan hasil gandum untuk para pekerja sebagai upah. 10 roti tawar dan 2 kendi bir biasanya adalah upah yang cukup pas untuk pekerja di zaman itu

0 Response to "Bagaimana Rasanya Hidup di Zaman Mesir Kuno?"

Posting Komentar

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel