Inilah Dampak Positif Jika Ganja di Legalkan
Selasa, 01 Mei 2018
Add Comment
Ganja ini sebenarnnya sudah dipakai sejak ribuan tahun lalu, dan obat herbal jaman dulu campurannya banyak pake Ganja
Tapi di jaman sekarang Ganja tidak di perbolehkan lagi, karena banyak yang pake asal-asalan bukan untuk obat. Maka dari itu, di berbagai negara Ganja masih dianggap sebagai tanaman yang berbahaya dan sangat di larang keras oleh pemerintah.
Dari semua larangan dari berbagai negara ternyata ada beberapa negara yang melegalkan, walau jumlahnya di bataskan dan tentu saja dalam pengawasan ketat dokter.
Karena negara ini memanfaatkan Ganja untuk pegobatan.
Zat aktif dalam Ganja bisa dipergunakan untuk mengatasi penyakit epilepsi, mengurangi nyeri, serta kejang berulang.
Pada jurnal Drug and Alcohol Dependence ternyata Ganja banyak manfaatnya, tentu saja manfaat tersebut semuanya untuk obat suatu penyakit.
Penelitian yang terkait denan pengobatan degan Ganja itu dilakukan di 27 negara bagian di Amerika Serikat antara tahun 1997-2014. Ketika Ganja sebagai obat dilegalkan, ternyata angka perawatan rumah sakit karena ketagihan Ganja turun sampai 23 persen. Bukan hanya itu, tingkat orang yang overdosis juga menurun 11 persen.
Yuyan Shi, ketua peneliti, mengatakan memang terlalu dini untuk menyebut hasil penelitiannya bisa dipakai untuk mendukung legalisasi Ganja sebagai cara mencegah kecanduan dan overdosis.
"Walau begitu, pembuat kebijakan seharusnya juga mempertimbangkan konsekuensi positif dari melegalkan Ganja dalam pengobatan," kata Shi, asisten profesr kedokteran keluarga dan kesehatan masyarakat dari Universitas California di San Diego.
Pemanfaatan Ganja dalam pengobatan medis di beberapa negara bagian AS atau Inggris diperbolehkan untuk pasien kanker, glaukoma, HIV/AIDS, nyeri kronik, depresi, epilepsi, kejang, atau kekakuan otot yang terus menerus.
Penelitian yang terkait denan pengobatan degan Ganja itu dilakukan di 27 negara bagian di Amerika Serikat antara tahun 1997-2014. Ketika Ganja sebagai obat dilegalkan, ternyata angka perawatan rumah sakit karena ketagihan Ganja turun sampai 23 persen. Bukan hanya itu, tingkat orang yang overdosis juga menurun 11 persen.
Yuyan Shi, ketua peneliti, mengatakan memang terlalu dini untuk menyebut hasil penelitiannya bisa dipakai untuk mendukung legalisasi Ganja sebagai cara mencegah kecanduan dan overdosis.
"Walau begitu, pembuat kebijakan seharusnya juga mempertimbangkan konsekuensi positif dari melegalkan Ganja dalam pengobatan," kata Shi, asisten profesr kedokteran keluarga dan kesehatan masyarakat dari Universitas California di San Diego.
Pemanfaatan Ganja dalam pengobatan medis di beberapa negara bagian AS atau Inggris diperbolehkan untuk pasien kanker, glaukoma, HIV/AIDS, nyeri kronik, depresi, epilepsi, kejang, atau kekakuan otot yang terus menerus.
Ditulis dalam jurnal Aging and Mechanisms of Disease, para peneliti dari Salk Institute mengatakan bahwa senyawa kimia THC (tetrahidrokanabinol) dan komponen-komponen aktif lainnya dalam mariyuana dapat "mendorong hilangnya protein beta amyloid beracun yang dikaitkan dengan penyakit Alzheimer" dalam syaraf-syaraf yang ditumbuhkan di laboratorium.
0 Response to "Inilah Dampak Positif Jika Ganja di Legalkan"
Posting Komentar