Apa Penyebab Uber Gulung Tikar di Asia Tenggara?
Jumat, 30 Maret 2018
Add Comment
Hanya dalam waktu 2 minggu Uber akan meninggalkan Asia Tenggara setelah menyerahkan bisnisnya ke Pesaing Lokal, Grab. Sebelumnya Uber sudah berusaha bertahun-tahun untuk menggaet para konsumen dan penumpang di Asia Tenggara namun tumbang setelah Grab dan Go-Jek muncul di Asia Tenggara.
Ada potensi 640 juta calon penumpang di Asia Tenggara, termasuk masyarakat lokal dan pelancong internasional. Selanjutnya seluruh calon penumpang dan Driver Uber akan di alihkan ke Jasa Grab. Grab adalah perusahaan penyedia jasa transportasi yang berasal dari Malaysia dan saat ini berbasis di Singapura.
Pada tahun 2012 grab masih menggunakan sistem pembayaran tunai. Namun setelah Uber masuk, Grab dengan cepat mengadaptasi sistem pembayaran non-tunai seperti Uber.
Grab juga dengan cepat mengembangkan layanan mereka menjadi beberapa bagian:
- Grab Taxi
- Grab Hitch
- Grab Share
- Grab food dll.
Tidak hanya di Asia Tenggara, Uber juga gagal di Rusia dan China setelah kalah bersaing dengan pemain lokal Didi China dan Yandex Russia.
PENYEBAB UBER GAGAL di ASIA TENGGARA
Uber memasuki Asia Tenggara di tahun 2013 dengan menggunakan strategi yang sama dengan di Amerika Serikat.
Ketidakmampuan Uber memenuhi kebutuhan penumpang menjadi alasan utama kenapa layanan transportasi ini di tinggalkan orang. Grab sudah mulai menyediakan pelayanan menggunakan sepeda motor sejak 2014, sepeda motor merupakan kendaraan yang populer di kawasan Asia Tenggara yang padat karena bisa menerobos kemacetan lalu lintas. Sementara itu, Uber baru menyediakan layanan sepeda motor di tahun 2016.
Artinya, Uber membutuhkan waktu 4 tahun untuk beradaptasi dengan lingkungan Asia Tenggara, mungkin karena keterlambatan mereka inilah makanya mereka di tinggal pelanggan.
Selain kalah bersaing dengan Grab, Uber juga kalah bersaing dengan Go-JEK yang di dukung oleh Google dan berjaya di negara asalnya, Indonesia.
0 Response to "Apa Penyebab Uber Gulung Tikar di Asia Tenggara?"
Posting Komentar